FILM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
- Pengertian dan Fungsi Film dalam Proses Pembelajaran
Film secara sederhana dapat didefinisikan sebagai cerita yang dituturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar bergerak.
Menurut Azhar Arsyad, film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
Fungsi film dalam proses pembelajaran terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan kognitif, untuk tujuan psikomotor, dan untuk tujuan afektif.
Fungsi film dalam proses pembelajaran terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan kognitif, untuk tujuan psikomotor, dan untuk tujuan afektif.
Dalam hubungannya dengan tujuan kognitif, film dapat digunakan untuk:
- Mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan stimulasi gerak yang relevan, seperti kecepatan obyek yang bergerak, dan sebagainya
- Mengajarkan aturan dan prinsip. Film dapat juga menunjukkan deretan ungkapan verbal, seperti pada gambar diam dan media cetak. Misalnya untuk mengajarkan arti ikhlas, ketabahan, dan sebagainya.
c. Memperlihatkan contoh model penampilan, terutama pada situasi yang menunjukkan interaksi manusia.
Dalam hubungannya dengan tujuan psikomotor, film digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak. Media ini juga dapat memperlambat atau mempercepat gerak, mengajarkan cara menggunakan suatu alat, cara mengerjakan suatu perbuatan, dsn sebagainya. Selain itu, film juga dapat memberikan umpan balik tertunda kepada siswa secara visual untuk menunjukkan tingkat kemampuan mereka dalam mengerjakan keterampilan gerak, setelah beberapa waktu kemudian.
Dengan hubungannya dengan tujuan afektif, film dapat mempengaruhi emosi dan sikap seseorang, yakni dengan menggunakan berbagai cara dan efek. Ia merupakan alat yang cocok untuk memperagakan informasi afektif, baik melalui efek optis maupun melalui gambaran visual yang berkaitan.
- Kelebihan dan Kelemahan Film Sebagai Media Pendidika
Beberapa kelebihan film sebagai media dalam pendidikan yaitu:
- Film sangat bagus untuk menjelaskan suatu proses. Misalnya proses penciptaan alam semesta.
- Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
- Film dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
- Film dapat memikat perhatian anak
- Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
- Film dapat mengatasi keterbatasan daya indera kita (penglihatan)
- Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.
- Film dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
- Film dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
- Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
Kelemahan film sebagai media pendidikan antara lain:
- Harga atau biaya produksi relatif mahal.
- Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
- Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Omar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Dapat menarik minat siswa
- Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
- Sesuai dengan tingkatan kematangan audiens
- Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
- Kesatuan dan sequence-nya cukup teratur
- Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
- Prof. Dr. H. Asnawir dan M. Basyirudin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. 2002.
- Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali. 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar